فَقُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ
Maka binasalah dia hendaknya! Bagaimanakah dia berani mereka-reka (yang demikian)?
ثُمَّ قُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ
Sekali lagi: binasalah dia hendaknya! Bagaimana ia berani mereka-reka (tuduhan-tuduhan itu)?
ثُمَّ نَظَرَ
Kemudian ia merenung dan memikirkan (berkali-kali: jalan-jalan mencaci Al-Quran, tetapi ia gagal);
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ
Setelah itu ia memasamkan mukanya serta ia bertambah masam berkerut;
ثُمَّ أَدۡبَرَ وَٱسۡتَكۡبَرَ
Kemudian ia berpaling (dari kebenaran) dan berlaku sombong angkuh,
فَقَالَ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ يُؤۡثَرُ
Serta ia berkata: " (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dituntut serta dipelajari (dari ahli-ahlinya);
إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا قَوۡلُ ٱلۡبَشَرِ
"Ini tidak lain hanyalah kata-kata (rekaan) manusia!"
سَأُصۡلِيهِ سَقَرَ
(Disebabkan kekufurannya itu) Aku akan masukkan dia ke dalam neraka Saqar.
وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا سَقَرُ
Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan neraka Saqar itu?