ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ فِيهَاۚ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَانُواْ هُمُ ٱلۡخَٰسِرِينَ

Orang-orang yang mendustakan Nabi Syuaib (punah-ranah) seolah-olah mereka tidak pernah mendiami negeri itu. Orang-orang yang mendustakan Nabi Syuaib, merekalah orang-orang yang rugi.


فَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَنَصَحۡتُ لَكُمۡۖ فَكَيۡفَ ءَاسَىٰ عَلَىٰ قَوۡمٖ كَٰفِرِينَ

Kemudian Nabi Syuaib meninggalkan mereka sambil berkata: "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kamu perintah-perintah Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepada kamu. Oleh itu, tidaklah aku merasa sedih terhadap orang-orang kafir (yang telah binasa itu)".


وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِي قَرۡيَةٖ مِّن نَّبِيٍّ إِلَّآ أَخَذۡنَآ أَهۡلَهَا بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَضَّرَّعُونَ

Dan (Tuhan berfirman): Kami tidak mengutus dalam sesebuah negeri seorang Nabi (yang didustakan oleh penduduknya), melainkan Kami timpakan mereka dengan kesusahan (kesempitan hidup) dan penderitaan (penyakit), supaya mereka tunduk merendah diri (insaf dan tidak berlaku sombong takbur).


ثُمَّ بَدَّلۡنَا مَكَانَ ٱلسَّيِّئَةِ ٱلۡحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَواْ وَّقَالُواْ قَدۡ مَسَّ ءَابَآءَنَا ٱلضَّرَّآءُ وَٱلسَّرَّآءُ فَأَخَذۡنَٰهُم بَغۡتَةٗ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ

Setelah (mereka tidak juga insaf) Kami gantikan kesusahan itu dengan kesenangan hingga mereka kembang biak (serta senang-lenang) dan berkata (dengan angkuhnya): "Sesungguhnya nenek moyang kita juga pernah merasai kesusahan dan kesenangan (sebagaimana yang kita rasakan)". Lalu Kami timpakan mereka (dengan azab seksa) secara mengejut, dan mereka tidak menyedarinya.



الصفحة التالية
Icon