ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقۡبَرَهُۥ
kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ
kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
كَلَّا لَمَّا يَقۡضِ مَآ أَمَرَهُۥ
Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
أَنَّا صَبَبۡنَا ٱلۡمَآءَ صَبّٗا
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
ثُمَّ شَقَقۡنَا ٱلۡأَرۡضَ شَقّٗا
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا حَبّٗا
lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَعِنَبٗا وَقَضۡبٗا
dan anggur dan sayur-sayuran,
وَزَيۡتُونٗا وَنَخۡلٗا
dan zaitun dan pohon kurma,
وَحَدَآئِقَ غُلۡبٗا
dan kebun-kebun (yang) rindang,