وَفِرۡعَوۡنَ ذِي ٱلۡأَوۡتَادِ

dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),


ٱلَّذِينَ طَغَوۡاْ فِي ٱلۡبِلَٰدِ

yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,


فَأَكۡثَرُواْ فِيهَا ٱلۡفَسَادَ

lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,


فَصَبَّ عَلَيۡهِمۡ رَبُّكَ سَوۡطَ عَذَابٍ

karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,


إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلۡمِرۡصَادِ

sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi.


فَأَمَّا ٱلۡإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكۡرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَكۡرَمَنِ

Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”


وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيۡهِ رِزۡقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَهَٰنَنِ

Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”


كَلَّاۖ بَل لَّا تُكۡرِمُونَ ٱلۡيَتِيمَ

Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,



الصفحة التالية
Icon