أَرَءَيۡتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلۡهُدَىٰٓ
bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),
أَوۡ أَمَرَ بِٱلتَّقۡوَىٰٓ
atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
أَرَءَيۡتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ
Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
أَلَمۡ يَعۡلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
كَلَّا لَئِن لَّمۡ يَنتَهِ لَنَسۡفَعَۢا بِٱلنَّاصِيَةِ
Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
نَاصِيَةٖ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٖ
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهُۥ
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدۡعُ ٱلزَّبَانِيَةَ
Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
كَلَّا لَا تُطِعۡهُ وَٱسۡجُدۡۤ وَٱقۡتَرِب۩
sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).