58. Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja; sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.*(788)
____________________
788). Ayat 57 dan 58 atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang-orang Quraisy ayat 98 Surah Al-Anbiyā’ (21) yang artinya, “Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahanam.” Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az-Zab’ari menanyakan kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tentang keadaan 'Isa yang disembah orang Nasrani, apakah dia juga menjadi kayu bakar neraka Jahanam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan mereka pun menertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik, antara sembahan-sembahan mereka dan Nabi 'Isa -'alaihissalām-? Pertanyaan-pertanyaan mereka itu hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Nabi 'Isa -'alaihissalām- tidak mengetahui bahwa dia disembah, dan dia tidak rela dijadikan sembahan.