ٱقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِي غَفۡلَةٖ مُّعۡرِضُونَ
Telah hampir datangnya kepada manusia hari perhitungan amalnya sedang mereka dalam kelalaian, tidak hiraukan persediaan baginya.
مَا يَأۡتِيهِم مِّن ذِكۡرٖ مِّن رَّبِّهِم مُّحۡدَثٍ إِلَّا ٱسۡتَمَعُوهُ وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ
Tidak datang kepada mereka itu sebarang peringatan yang diturunkan dari Tuhan mereka lepas satu: satu, melainkan mereka memasang telinga mendengarnya sambil mereka mempermain-mainkannya -
لَاهِيَةٗ قُلُوبُهُمۡۗ وَأَسَرُّواْ ٱلنَّجۡوَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ هَلۡ هَٰذَآ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡۖ أَفَتَأۡتُونَ ٱلسِّحۡرَ وَأَنتُمۡ تُبۡصِرُونَ
Dengan keadaan hati mereka leka daripada memahami dan mengamalkan maksudnya. Dan orang-orang yang zalim itu, berbisik-bisik sesama sendiri dengan berkata: "Bukankah (Muhammad) ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu? Maka patutkah kamu turut hadir mendengar sihir yang dibawanya itu sedang kamu nampak dan mengetahui karutnya?"
قَالَ رَبِّي يَعۡلَمُ ٱلۡقَوۡلَ فِي ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
(Bagi menjawab mereka, Nabi Muhammad) berkata: "Tuhanku mengetahui tiap-tiap perkataan (yang dilahirkan atau disembunyikan oleh makhluk-makhluk) di langit dan di bumi; dan Dia lah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui".