Surah An-Najm (Bintang)
وَٱلنَّجۡمِ إِذَا هَوَىٰ
Demi bintang ketika terbenam,
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوَىٰ
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya.
إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ
Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
ذُو مِرَّةٖ فَٱسۡتَوَىٰ
yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa)
وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ
Sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ
Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat,
فَكَانَ قَابَ قَوۡسَيۡنِ أَوۡ أَدۡنَىٰ
sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi).