ﯿ

ترجمة معاني سورة الإنفطار باللغة الإندونيسية من كتاب الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم .
من تأليف: مركز تفسير للدراسات القرآنية .

1. Jika langit telah terbelah untuk turunnya malaikat melaluinya.
2. Dan jika bintang-bintang telah jatuh berserakan.
3. Dan jika lautan telah dibukakan (tabilnya) sehingga bercampur satu sama lain.
4. Dan jika tanah kuburan telah dibalik dan mayat yang ada di dalamnya telah dibangkitkan.
5. Pada saat itu setiap jiwa mengetahui perbuatan yang telah dilakukannya dan yang telah dilalaikannya karena tidak mengamalkannya.
6. Wahai manusia yang ingkar kepada Rabbmu, apa yang membuatmu mengingkari perintah Rabbmu ketika Dia menunda siksamu dan tidak menyegerakannya karena memuliakan kamu?
7. Yang telah mengadakan dirimu yang sebelumnya kamu tidak ada. Dan menjadikanmu dengan tubuh yang sempurna dan seimbang.
8. Dalam bentuk apa saja yang Allah kehendaki untuk menciptakanmu, Allah telah menciptakanmu. Dia telah memberikan kenikmatan kepadamu ketika Dia tidak menciptakanmu dalam bentuk keledai, kera, anjing maupun bentuk lainnya.
9. Urusannya bukan sebagaimana yang kalian bayangkan -wahai orang yang terpedaya-, akan tetapi kalian mendustakan adanya Hari Pembalasan sehingga kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
10. Sesungguhnya bagi kalian terdapat Malaikat yang mengawasi segala perbuatan kalian.
11. Yang mulia di sisi Allah, menulis segala amal perbuatan kalian.
12. Mereka mengetahui perbuatan apa saja yang kalian kerjakan lalu mereka mencatatnya.
13. Sesungguhnya orang yang banyak mengerjakan kebaikan dan ketaatan pasti berada di dalam kenikmatan abadi pada hari Kiamat.
14. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka pasti berada di dalam Neraka yang menyala atas mereka.
15. Mereka memasuki Neraka itu pada Hari Pembalasan, mereka merasa tersiksa karena panasnya.
16. Dan mereka sama sekali tidak bisa lepas darinya selamanya, bahkan mereka itu kekal di dalamnya.
17. Tahukah kamu -wahai Rasul- apa hari Pembalasan itu?
18. Kemudian tahukah kamu, apa hari Pembalasan itu?
19. Yaitu suatu hari di saat seseorang tidak bisa menolong orang lain, dan segala perkara pada Hari itu dalam kekuasaan Allah semata, berbuat sebagaimana Dia kehendaki, bukan dalam kekuasaan selain-Nya.