ترجمة سورة الفجر

الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم
ترجمة معاني سورة الفجر باللغة الإندونيسية من كتاب الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم .
من تأليف: مركز تفسير للدراسات القرآنية .

1. Allah Yang Mahasuci bersumpah dengan fajar.
2. Dan bersumpah dengan sepuluh malam pertama pada bulan Zulhijah.
3. Dan bersumpah dengan segala sesuatu yang berpasangan maupun yang sendirian.
4. Dan bersumpah dengan malam jika telah tiba, berlanjut dan menghilang. Jawaban dari sumpah-sumpah tersebut adalah: kalian akan dibalas atas perbuatan kalian.
5. Apakah pada makhluk-makhluk yang telah disebutkan itu terdapat sumpah yang bisa memuaskan orang yang berakal?
6. Apakah kamu -wahai Rasul- tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu memperlakukan kaum 'Ād, umat Nabi Hūd -'alaihissalām-, tatkala mereka mendustakan Rasul mereka?
7. Kabilah 'Ād dinisbahkan kepada kakek mereka Iram, yang mempunyai postur tinggi.
8. Yang Allah tidak menciptakan yang semisalnya di negeri-negeri lain.
9. Dan tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap Ṡamūd, kaum Nabi Ṣāleḥ -'alaihissalām-, mereka memahat bebatuan pegunungan dan menjadikannya sebagai tempat tinggal di Hijr.
10. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap Fir’aun yang sebelumnya ia mempunyai bala tentara, untuk menyiksa manusia?
11. Semua yang disebutkan itu telah melampaui batas kekejaman dan penganiayan. Masing-masing melampaui batas di negerinya sendiri.
12. Lalu mereka berbuat banyak kerusakan karena kekufuran dan kemaksiatan yang mereka sebarkan.
13. Maka Allah menimpakan kepada mereka siksa-Nya yang pedih dan memusnahkan mereka dari bumi.
14. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- benar-benar memantau dan mengawasi amal perbuatan manusia, untuk memberi balasan bagi yang berbuat baik dengan Surga dan yang berbuat buruk dengan Neraka.
15. Adapun manusia, di antara tabiatnya bahwa jika Rabbnya mengujinya dan memuliakannya, memberikan kenikmatan kepadanya berupa harta, anak-anak dan kedudukan, ia mengira bahwa hal itu karena kemuliaannya di sisi Allah, maka ia berkata, 'Rabbku telah memuliakanku karena aku berhak mendapatkan kemuliaan dari-Nya.'”
16. Adapun bila Allah mengujinya dan menyempitkan rezekinya, maka ia mengira bahwa hal itu karena kehinaannya di hadapan Rabbnya, lalu ia berkata, “Rabbku telah menghinakanku.”
17. Sekali-kali tidak demikian, perkaranya tidak sebagaimana yang digambarkan oleh orang ini bahwa kenikmatan merupakan bukti keridaan Allah atas hamba-Nya dan kesengsaraan adalah bukti kehinaan seorang hamba di hadapan Rabbnya. Justru kenyataanya kalian tidak memuliakan anak yatim dari rezeki yang telah Allah berikan kepada kalian.
18. Sebagian dari kalian tidak menganjurkan kepada sebagian yang lain untuk memberi makan kepada orang fakir yang tidak mendapatkan makanan.
19. Dan kalian memakan hak-hak orang yang lemah dari kalangan wanita dan anak-anak yatim dengan semaunya tanpa mempertimbangkan kehalalannya.
20. Dan kalian sangat menyukai harta lalu kalian kikir untuk menginfakkannya di jalan Allah karena sangat menggandrunginya.
21. Tidak sepatutnya perbuatan kalian seperti ini. Jika bumi telah digerakkan dengan keras dan diguncang gempa.
22. Lalu Rabbmu -wahai Rasul- datang untuk memvonis perkara di antara hamba-hamba-Nya, dan datang pula Malaikat dengan berbaris rapi.
23. Lalu didatangkan pada hari itu Neraka Jahanam yang mempunyai tujuh puluh ribu kekang, pada setiap kekang ada tujuh puluh ribu malaikat yang mengendalikannya. Pada hari itu manusia ingat apa yang telah mereka lalaikan di sisi Allah, tapi bagaimana mungkin ingatan itu bisa berguna bagi mereka di hari itu, karena hari itu adalah hari Pembalasan, bukan Hari beramal.
24. Mereka berkata karena sangat menyesal, “Andai aku dahulu mengerjakan amal saleh demi kehidupan Akhiratku yang merupakan kehidupan yang sesungguhnya.”
25. Pada hari itu tidak ada seorangpun yang menyiksa seperti siksaan Allah, karena siksa Allah lebih pedih dan lebih kekal.
26. Dan tidak ada yang mengikat dengan rantai seperti ikatan Allah bagi orang-orang kafir.
27. Adapun jiwa orang yang beriman, maka dikatakan kepadanya ketika mati dan pada hari Kiamat, “Wahai jiwa yang tenang dengan keimanan dan amal saleh!
28. Kembalilah ke haribaan Rabbmu dengan hati yang rida dengan pahala yang sempurna yang kamu dapatkan, dan juga dalam keadaan diridai oleh-Nya karena perbuatan salehmu.
29. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang saleh.
30. Masuklah bersama mereka ke dalam surga-Ku yang Aku siapkan untuk mereka.”
Icon