ترجمة سورة الفاتحة

الترجمة الإندونيسية - المجمع
ترجمة معاني سورة الفاتحة باللغة الإندونيسية من كتاب الترجمة الإندونيسية - المجمع .
من تأليف: وزارة الشؤون الإسلامية الأندونيسية .
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang1.
____________________
1. Berarti, saya memulai membaca Al-Fātihah ini dengan menyebut nama Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Setiap pekerjaan yang baik itu, hendaknya dimulai dengan menyebut nama Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, seperti makan, minum, menyembelih binatang untuk dimakan, dan sebagainya. Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā ialah nama Zat yang Maha Suci; Zat yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya; Zat yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tetapi makhluk membutuhkan-Nya. Ar-Rahmān (Maha Pemurah), salah satu dari nama Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, yang memberi pengertian bahwa Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya. Ar-Rahīm (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā senantiasa bersifat rahmat, selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
Segala puji2 bagi Allah, Tuhan3 semesta alam.
____________________
2. Alḥamdu (segala puji). Jika memuji orang karena perbuatannya yang baik; yang dikerjakan dengan kemauannya sendiri maka memuji Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā berarti menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikan-Nya. Kita menghadapkan segala puji kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā karena Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā adalah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
3. Rabb (Tuhan) berarti Tuhan yang ditaati, yang memiliki, mendidik, dan memelihara. Lafaz "rabb" tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul­bayt (tuan rumah). ʻĀlamīn (semesta alam) adalah semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati, dan sebagainya. Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā pencipta semua alam-alam itu.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai4 hari pembalasan5.
____________________
4. Mālik (Yang menguasai), dengan memanjangkan "mim" ia berarti pemilik (yang empunya). Dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan "mim"), yang berarti raja.
5. Yaumid dīn (hari pembalasan) adalah hari ketika setiap manusia menerima pembalasan amalannya, yang baik maupun yang buruk. Yaumid dīn disebut juga yaumul qiyāmah, yaum hisab, yaumul jazā`, dan sebagainya.
Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah6 dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan7.
____________________
6. Na‘budu diambil dari kata ‘Ibādat (ibadah), yaitu kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
7. Nasta‘īn (memohon pertolongan), diambil dari kata isti‘ānah, yaitu mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan dengan tenaga sendiri.
Tunjukilah kami8 jalan yang lurus,
____________________
8. Ihdinā (tunjukilah kami), diambil dari kata hidāyat (hidayah), supaya memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekadar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat9.
____________________
9. Yang dimaksud dengan "mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat" ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Icon