ترجمة معاني سورة الحاقة
باللغة الإندونيسية من كتاب الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم
.
من تأليف:
مركز تفسير للدراسات القرآنية
.
ﰡ
1. Allah menyebutkan tentang saat-saat kebangkitan yang pasti menimpa semuanya.
2. Kemudian Allah mengagungkan kondisinya dengan pertanyaan ini, “Apakah hari Kiamat itu?”
3. Tahukah kamu, apa hari Kiamat itu?
4. Ṡamūd kaum nabi Ṣāleḥ dan 'Ād kaum Nabi Hūd telah mendustakan hari Kiamat yang menggetarkan manusia karena kedahsyatannya.
5. Adapun Ṡamūd, mereka telah dihancurkan oleh Allah dengan petir yang sampai pada puncaknya dalam kedahsyatan dan kekuatannya.
6. Adapun 'Ād, mereka telah dibinasakan oleh Allah dengan angin yang sangat dingin dan keras, yang sampai pada puncak kekerasannya atas mereka.
7. Allah mengirimkannya kepada mereka selama tujuh malam delapan hari yang menghancurkan mereka semua. Maka kamu lihat kaum itu di rumah-rumah mereka mati bergelimpangan di atas tanah, seakan-akan mereka setelah dibinasakan seperti pangkal pohon kurma keropos yang tumbang di atas tanah.
8. Maka apakah kamu lihat masih ada nyawa mereka yang tersisa setelah siksa yang menimpa mereka?
9. Fir'aun, umat-umat sebelumnya dan negeri yang telah dibolak-balik, yaitu kaum Lūṭ, telah melakukan perbuatan-perbuatan salah berupa kesyirikan dan kemaksiatan.
10. Masing-masing dari mereka durhaka terhadap Rasul-Nya yang diutus kepada mereka dan mendustakannya, maka Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang lebih keras dari apa yang pernah menghancurkan mereka.
11. Sesungguhnya tatkala air telah melewati batas tingginya, Kami bawa orang-orang yang menjadi nenek moyang kalian di bahtera yang dibuat oleh Nuh -'alaihissalām- atas perintah dari Kami, maka bahtera itu menjadi tumpangan bagi kalian.
12. Agar Kami jadikan bahtera itu dan cerita tentangnya sebagai nasihat sekaligus bukti atas penghancuran orang-orang kafir dan keselamatan bagi orang-orang yang beriman serta agar didengar oleh telinga yang mengingat apa yang didengarnya.
13. Maka jika Malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala telah meniupnya dengan sekali tiup, dan itu adalah tiupan kedua.
14. Dan bumi serta gunung-gunung telah diangkat, lalu keduanya dibenturkan dengan sekali benturan yang keras hingga puing-puing bumi dan gunung-gunung menjadi tercerai-berai.
15. Maka pada saat semua itu terjadi, terjadilah Kiamat.
16. Lalu terbelahlah langit pada hari itu karena para Malaikat turun darinya, dan langit pada hari itu lemah setelah tadinya kuat dan tak bercelah.
17. Dan para Malaikat berada di ujung-ujungnya dan penjuru-penjurunya, pada hari yang agung itu delapan Malaikat yang terpilih menjunjung Arasy Rabbmu.
18. Pada hari itu, kalian -wahai manusia- dihadapkan kepada Allah, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari Allah, justru Allah mengetahuinya dan memperhatikannya.
19. Maka barangsiapa yang diberikan kitab catatan amalnya dengan tangan kanannya, lalu ia berkata dengan gembira dan bahagia, “Ambillah, bacalah kitab catatan amalku.
20. Sesungguhnya aku telah beramal di dunia dan aku meyakini bahwa aku akan dibangkitkan dan menemui balasanku.”
21. Maka dia berada dalam kehidupan yang diridai karena kenikmatan abadi yang dilihatnya.
22. Di dalam Surga yang tinggi tempat dan kedudukannya.
23. Buah-buahannya dekat dengan orang yang memetiknya.
24. Dikatakan kepada mereka sebagai bentuk pemuliaan, “Makan dan minumlah dengan makanan dan minuman yang tidak mengandung penyakit sebagai balasan atas amal saleh yang kalian lakukan di hari-hari yang telah lalu di dunia.”
25. Adapun orang yang diberi kitab catatan amalnya dengan tangan kirinya, maka ia berkata karena penyesalan yang mendalam, “Seandainya saja aku tidak diberi kitab catatan amalku karena di dalamnya terdapat perbuatan-perbuatan buruk yang mengharuskan aku mendapat siksa.
26. Seandainya saja aku tidak mengetahui bagaimana hisab terhadap diriku.
27. Seandainya saja kematian yang menimpaku adalah kematian yang final, sehingga aku tidak dibangkitkan setelahnya selamanya.
28. Hartaku sedikitpun tidak bisa menghalangiku dari siksa Allah.
29. hujahku, kekuatan dan kedudukan yang biasa aku jadikan sandaran telah hilang dariku.”
30. Dan dikatakan, “Peganglah dia -wahai Malaikat- dan kumpulkan tangannya ke lehernya.
31. Kemudian masukkan dia ke dalam Neraka agar dia merasakan panasnya.
32. Kemudian masukkan dia ke dalam rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.”
33. Sesungguhnya dia dulu tidak beriman kepada Allah Yang Mahaagung.
34. Dan tidak mengajak orang lain untuk memberi makan kepada orang miskin.
35. Maka dia tidak memiliki teman karib pada hari Kiamat yang bisa menghalangi siksa darinya.
36. Dan dia tidak punya makanan untuk dimakan kecuali kotoran tubuh-tubuh penghuni Neraka.
37. Tidak ada yang mau makan makanan itu kecuali para pelaku dosa dan maksiat.
38. Maka Allah bersumpah dengan apa yang kalian saksikan.
39. Dan Allah bersumpah dengan apa yang tidak kalian saksikan.
40. Sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kalam Allah, yang dibacakan oleh Rasul-Nya yang mulia kepada manusia.
41. Dan bukanlah ucapan seorang penyair karena tidak seperti tatanan syair, sedikit sekali kalian yang beriman kepadanya.
42. Dan bukan pula ucapan seorang dukun. Ucapan para dukun adalah perkara yang bertentangan dengan Al-Qur`ān ini. Sedikit sekali dari kalian mengambil pelajaran.
43. Akan tetapi Al-Qur`ān ini diturunkan dari Pencipta seluruh makhluk.
44. Seandainya Muhammad mengada-adakan sebagian ucapan atas nama Kami yang tidak Kami ucapkan,
45. niscaya Kami membalasnya dan Kami pegang dia erat-erat lagi penuh kuasa.
46. Kemudian pasti Kami putuskan darinya urat yang tersambung dengan jantungnya.
47. Dan tidak ada dari kalian yang mampu menghalangi Kami darinya, maka jauh kemungkinannya bahwa ia mengada-adakan ucapan atas nama Kami demi kalian.
48. Dan sesungguhnya Al-Qur`ān itu adalah nasihat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala parangan-Nya.
49. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa di antara kalian ada yang mendustakan Al-Qur`ān ini.
50. Dan sesungguhnya mendustakan Al-Qur`ān benar-benar merupakan penyesalan yang besar pada hari Kiamat.
51. Dan sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kebenaran yang diyakini, yang tidak ada keraguan di dalamnya bahwa ia berasal dari sisi Allah.
52. Maka sucikanlah Rabbmu -wahai Rasul- dari apa yang tidak pantas bagi-Nya dan sebutkanlah nama Rabbmu Yang Mahaagung.