ترجمة سورة الذاريات

الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم
ترجمة معاني سورة الذاريات باللغة الإندونيسية من كتاب الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم .
من تأليف: مركز تفسير للدراسات القرآنية .

1.     Allah bersumpah dengan angin yang menerbangkan debu,
2. Dan dengan awan yang mengandung air hujan yang banyak,
3.     Dan dengan kapal-kapal yang berlayar di laut dengan mudah dan gampang,
4. Dan dengan malaikat yang membagi apa yang diperintahkan oleh Allah untuk dibagi dari urusan-urusan para hamba.
5.     Sesunguhnya hari perhitungan dan pembalasan yang dijanjikan Rabb kalian kepada kalian adalah benar adanya, tidak ada keraguan sama sekali.
6.     Sesungguhnya perhitungan amal para hamba pasti terjadi pada hari Kiamat, tidak disangsikan.
7.     Dan Allah bersumpah dengan langit yang mempunyai jalan-jalan.
8. Sesungguhnya kalian -wahai penduduk Makkah- berada dalam pendapat yang kontradiktif, saling bertabrakan. Kadang kalian mengatakan bahwa Al-Qur`ān itu adalah sihir, kadang mengatakan Al-Qur`ān adalah sihir, dan kadang syair. Kadang kalian mengatakan bahwa Muhammad itu adalah seorang penyihir, kadang mengatakan bahwa dia adalah seorang penyair.
9. Dipalingkan dari iman kepada Al-Qur`ān dan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- orang yang telah dipalingkan darinya dalam pengetahuan Allah, karena berdasarkan ilmu-Nya, dia bukan orang yang beriman, maka ia tidak diberi taufik kepada hidayah.
10. Terlaknatlah para pendusta yang berbicara tentang Al-Qur`ān dan tentang Nabi mereka sebagaimana yang telah mereka katakan.
11.  Yaitu orang-orang yang berada dalam kebodohan, lalai dari alam akhirat, tidak peduli dengannya.
12.  Mereka bertanya, “Kapankah hari pembalasan itu?” Sementara mereka tidak mempersiapkan untuk hari itu.
13.  Maka Allah menjawab pertanyaan mereka, “Yaitu hari ketika mereka disiksa di dalam Neraka.”
14. Dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah siksa kalian! Inilah hal yang pernah kalian minta untuk disegerakan ketika kalian diperingatkan tentangnya dengan mengolok-oloknya.”
15. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya pada hari Kiamat nanti mereka berada di taman-taman Surga dan mata air yang mengalir.
16.  Sambil mengambil balasan indah yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya sebelum pembalasan yang indah ini mereka adalah orang-orang yang berbuat baik di dunia.
17. Mereka salat di malam hari, tidak tidur kecuali hanya sebentar saja.
18.  Dan pada waktu sahur mereka meminta ampunan kepada Allah dari dosa-dosa mereka.
19. Dan di dalam harta mereka terdapat hak (jatah) -mereka berderma dengannya- bagi orang yang meminta dan bagi orang yang tidak meminta dari siapa saja yang terhalang rezekinya karena sebab apa pun.
20. Dan di bumi serta apa yang diletakkan Allah padanya berupa gunung-gunung, samudera-samudera, sungai-sungai, pepohonan, tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, terdapat bukti-bukti tentang kekuasaan Allah bagi orang-orang yang meyakini bahwa Allah adalah Pencipta dan Pembentuk rupa.
21.  Dan pada diri kalian -wahai manusia- terdapat bukti-bukti kekuasaan Allah, apakah kalian tidak memperhatikan untuk mengambil pelajaran?
22.  Dan di langit terdapat rezeki dunia dan rezeki agama bagi kalian dan padanya terdapat pahala yang dijanjikan kepada kalian di dunia dan di Akhirat.
23.  Maka demi Rabb langit dan Rabb bumi, sesungguhnya hari kebangkitan itu benar adanya, tidak ada keraguan padanya sebagaimana tidak ada keraguan pada ucapan kalian saat kalian mengucapkan.
24.  Sudahkah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang tamu-tamu Ibrahim dari kalangan malaikat yang dimuliakan oleh Allah?
25.  Ketika mereka akan masuk ke tempatnya maka mereka berkata kepadanya, “Salam.” Ibrahim membalas mereka dengan berkata, “Salam.” Sambil berkata dalam hatinya, “Mereka adalah orang-orang yang tidak kami kenal.”
26. Lalu Ibrahim masuk menemui keluarganya dengan diam-diam, kemudian beliau (kembali dengan) membawa daging anak sapi yang gemuk, karena beliau mengira bahwa tamunya adalah manusia.
27.  Lalu ia menghidangkannya kepada tamunya sambil menyeru dengan lembut kepada mereka, “Silahkan menikmati makanan yang disuguhkan kepada kalian.”
28. Ketika mereka tidak memakannya, Ibrahim menyembunyikan rasa takut kepada mereka di dalam hati, tapi mereka mengetahuinya dan berkata kepadanya untuk menenangkannya, “Janganlah takut! Kami adalah utusan dari sisi Allah.” Lalu mereka memberi kabar tentang sesuatu yang menggembirakannya bahwa ia akan dianugerahi anak yang sangat pandai, dan anak itu adalah Isḥāq -'alaihissalām-.
29. Ketika istrinya mendengar berita gembira itu, mulailah ia menjerit karena gembira, sambil menepuk wajahnya ia berkata dengan keheranan, “Apakah orang yang sudah tua bisa melahirkan? Dan dia pada dasarnya adalah seorang yang mandul!"
30. Malaikat berkata kepadanya, “Apa yang kami kabarkan ini telah difirmankan oleh Rabbmu, dan apa yang telah difirmankan tidak ada yang bisa menolaknya, sesungguhnya Dia Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya dan takdir-Nya, Maha Mengetahui tentang makhluk-Nya dan apa yang menjadi maslahat baginya."
31.     Ibrahim berkata kepada Malaikat, “Apa urusan kalian? Apa yang menjadi tujuan kalian ?”
32.     Malaikat menjawabnya, “Kami diutus oleh Allah kepada kaum pendosa yang melakukan dosa-dosa yang buruk.
33.     Agar kami menimpakan kepada mereka bebatuan dari tanah yang keras.
34.     Yang telah ditandai di sisi Rabbmu -wahai Ibrahim- dikirimkan kepada orang-orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan yang melampaui batas dalam kekafiran dan perbuatan maksiat.”
35. Lalu Kami keluarkan siapa yang ada dalam kampung kaum Nabi Lūṭ dari kalangan orang-orang yang beriman sehingga mereka tidak terkena siksa yang menimpa orang-orang yang berbuat dosa.
36. Ternyata tidak Kami dapati di kampung mereka ini selain satu rumah dari orang-orang yang berserah diri, yaitu keluarga Lūṭ -'alaihissalām-.
37. Dan Kami tinggalkan di kampung kaum Nabi Lūṭ bekas-bekas terjadinya siksa yang menunjukkan pernah turun siksa atas mereka agar orang-orang yang takut dengan siksa menyakitkan yang menimpa mereka mengambil pelajaran dengannya, dan tidak melakukan perbuatan sebagaimana perbuatan mereka sehingga selamat dari siksa.
38. Dan pada diri Musa tatkala Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan mukjizat-mukjizat dan hujah-hujah yang jelas, terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan.
39. Namun Fir'aun berpaling dari kebenaran dan berkata tentang Musa -'alaihissalām- bahwa ia adalah seorang penyihir yang menyihir manusia, atau orang gila yang berbicara apa yang tidak dipahaminya.
40. Maka Kami siksa dia bersama bala tentaranya semua dan Kami lemparkan mereka ke lautan lalu mereka tenggelam dan binasa. Dan Fir'aun membawa kedustaan yang tercela bersamanya dan klaim bahwa ia adalah tuhan.
41. Dan pada kaum 'Ād, kaumnya Nabi Hūd terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan saat Kami kirimkan kepada mereka angin yang tidak membawa hujan dan tidak pula membuahi pepohonan serta tidak ada berkah padanya.
42. Tidaklah angin itu melewati jiwa, harta dan lain-lain yang dilewatinya melainkan angin itu menjadikannya hancur lebur dan meninggalkannya seperti barang tua yang remuk.
43. Dan pada Ṡamūd kaumnya Nabi Ṣāleḥ terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan saat dikatakan kepada mereka, “Bersenang-senanglah dengan kehidupan kalian sebelum ajal kalian habis.”
14. Lalu mereka berlaku sombong terhadap perintah Rabb mereka, merasa tinggi dan takabur tidak mau beriman dan taat, maka mereka disambar petir sementara mereka melihat datangnya petir itu, karena mereka telah diancam dengan siksa tiga hari sebelum kedatangannya.
15. Mereka tidak bisa menolak siksa yang turun kepada mereka dan mereka tidak pula mempunyai kekuatan untuk menahannya.
16. Dan telah Kami hancurkan kaum Nabi Nuh dengan cara tenggelam sebelum mereka yang telah disebutkan, sesungguhnya mereka adalah kaum yang keluar dari ketaatan kepada Allah maka mereka pantas untuk mendapat siksa.
47. Dan langit itu Kami bangun dan Kami kokohkan pembangunannya dengan kekuatan. Dan sesungguhnya Kami menguasai ujung-ujungnya.
18. Dan bumi itu Kami jadikan terhampar untuk orang-orang yang tinggal di atasnya seperti kasur bagi mereka, maka sebaik-baik yang menghamparkan adalah Kami, saat kami menghamparkannya untuk mereka.
19. Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan seperti lelaki dan perempuan, langit dan bumi, daratan dan lautan, agar kalian mengingat keesaan Allah yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan dan mengingat kekuasaan-Nya.
50. Maka larilah kalian dari siksa Allah menuju pahala-Nya dengan cara menaati-Nya dan tidak melakukan kemaksiatan terhadap-Nya. Sesungguhnya aku -wahai manusia- seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa Allah dengan peringatan yang jelas.
21. Dan janganlah membuat sesembahan lain bersama Allah yang kalian sembah di samping menyembah Allah. Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa Allah dengan peringatan yang jelas.
52. Sebagaimana pendustaan yang dilakukan oleh penduduk Makkah, demikian pula umat-umat terdahulu juga mendustakan. Dan tidaklah mereka didatangi oleh utusan dari sisi Allah melainkan mereka berkata tentangnya, dia penyihir, atau dia gila.
23.  Apakah orang-orang kafir terdahulu dan orang-orang kafir yang terakhir saling berwasiat untuk mendustakan Rasul? Tidak, akan tetapi sikap melampaui batas mereka itu yang menjadikan mereka sama.
24.  Maka berpalinglah -wahai Rasul- dari orang-orang yang mendustakan tersebut. Engkau tidak tercela karena telah menyampaikan apa yang engkau diutus untuk menyampaikannya kepada mereka.
25.  Dan janganlah berpalingmu dari mereka menghalangimu untuk menasihati dan memperingatkan mereka. Nasihatilah dan ingatkan mereka, karena mengingatkan itu akan membawa manfaat bagi orang yang beriman kepada Allah.
56. Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku semata, tidaklah Aku menciptakan mereka agar mereka menjadikan sekutu bagi-Ku.
57. Aku tidak menginginkan rezeki dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka untuk memberi-Ku makan.
58. Sesungguhnya Allah lah yang memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya, semuanya butuh kepada rezeki-Nya. Allah mempunyai kekuatan dan Mahakokoh yang tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya. Semua jin dan manusia tunduk pada kekuatan-Nya.
59. Sesungguhnya orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan mendustakanmu -wahai Rasul- akan mendapatkan bagian dari siksa sebagaimana bagian yang diterima oleh kawan-kawan mereka terdahulu. Siksa itu mempunyai waktu yang sudah ditentukan, maka janganlah mereka meminta kepada-Ku agar siksa mereka disegerakan sebelum masanya.
60. Maka kehancuran dan kerugian bagi orang-orang yang kafir terhadap Allah dan mendustakan Rasul mereka pada hari Kiamat yang dijanjikan kepada mereka dengan diturunkannya siksa atas mereka.
Icon